Dayak adalah suku asli yang terdapat di Kalimantan. Suku ini mempunyai beragam budaya dan bahasa. Secara garis besar terbagi atas enam rumpun, yakni: Kenyah-Kayan-Bahau, Ot Danum, Iban, Murut, Klemantan, dan Punan. Keenam rumpun itu terbagi dalam 405 sub-rumpun.
Meski terdiri ratusan rumpun, suku Dayak mempunyai ciri budaya yang khas yang membedakan suku Dayak dengan suku lainnya di Kalimantan. Ciri-ciri tersebut adalah rumah panjang, mandau , sumpit, beliong (kampak dayak), pandangan terhadap alam, mata pencarian (berladang), seni tari, dan usaha tembikar. Di kecamatan-kecamatan di Kalimantan yang merupakan wilayah adat Dayak dipimpin seorang Kepala Adat. Kepala Adat ini bisa memimpin satu atau dua suku Dayak yang berbeda. Perkampungan Dayak disebut dengan "lewu/lebu".
Senjata Suku Dayak
- Dohong: Bentuknya seperti keris tetapi lebih besar dan tajam di kedua sisinya. Hulunya dari tanduk dan sarungnya terbuat dari kayu. Senjata ini hanya dipakai oleh kepala suku, Demang, Basir.
- Mandau: Merupakan senjata utama dan dianggap keramat. Terbuat dari batu gunung, ditatah, diukir dengan emas/perak/tembaga dan dihiasi dengan bulu burung atau rambut manusia.
- Telawang/perisai: Terbuat dari kayu ringan tapi kuat. Ukuran panjang 1-2 meter dengan lebar 30-50 cm.
- Sipet/sumpit: Terbuat dari kayu yang panjangnya 1,5-2,5 meter dengan diameter 1,5-2,5 cm. dan mempunyai lubang sumpit 1/4-3/4 cm. Pada ujung sumpit diikatkan tombak terbuat dari batu gunung.
- Telep: Tempat sumpit
- Damek: Anak sumpit
- Lonjo/tombak: Gagangnya tebuat dari bambu keras atau kayu keras, kepala tombak tebuat dari besi yang diikat dengan pengikat dari rotan.
Rumah Panjang
Orang dayak hidup secara berkelompok dalam sebuah rumah yang disebut "Rumah Panjang". Rumah tersebut terdiri dari bilik-bilik (amin) yang ditempati satu kepala keluarga. Panjang rumah bisa piluhan meter tergantung dari kepala keluarga yang tinggal dirumah tersebut. Rumah Panjang tumbuh menyamping, yang bagian tengah terdapat tempat tinggal Kepala Suku. Jika ada warga baru yang ingin bergabung, maka bilik baru dibangun menyambung bangunan rumah panjang. Dalam rumah panjang, orang Dayak melakukan berbagai aktivitas seperti menenun, memahat, mengukir, menari dan melakukan upacara adat.
sumber berita : http://id.shvoong.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah yang bermanfaat bagi Website ini !