IBU KOTA KABUPATEN PASER - TANA PASER
Menuju Paser Yang Lebik Baik “Menuju Paser Yo lebeh buen

Minggu, 26 September 2010

Senam Pagi


Senam rutin yang dilakukan oleh Pengurus Cabang Persatuan Senam Indonesia ( PERSANI ) Kabupaten Paser yang digelar di Halaman Kantor Bupati Kubupaten Paser setiap hari minggu, tapi kali ini suasananya lain dari hari biasanya karena senam di awali dengan senam jantung sehat dilanjutkan dengan senam remik yang dipandu oleh instruktur PERSANI Kabupaten paser dan dikejutkan oleh kedatangan artis ibu Kota Adam Jorgie yang sempat melakukan gerakan senam, saat Adam Jorgie naik keatas panggung langsung saja  peserta senam mendekati panggung untuk sekedar mengambil gambar atau foto, peserta senam kali ini lebih banyak dari hari minggunya.
Senam diakhir dengan sedikit pesan dari Adam Jorgie bahwa “ bila mau sehat lakukanlah berolahraga rutin dan jangan lupa makan-makanan yang mengandung gizi, tegasnya. Adam Jorgie sendiri akan berkunjung ketempat-tempat obyek wisata yang ada di Kabupaten Paser ini diantaranya Tanah Merah dan Pasir Mayang.

Sabtu, 25 September 2010

HALAL BIHALAL PARA GURU SEKOLAH DASAR


Tepat pada tanggal 16 Syawal  1431 H atau bertepatan pada tanggal 25 September 2010, Kelompok Kerja Kepala Sekolah ( KKKS) berserta dewan guru se UPTD Pengawas Satuan Pendidikan Dasar Pasir Belengkong di Tanah Grogot mengadakan serangkaian kegiatan Halal Bilhalal yang mengangkat tema “ DENGAN HALAL BIHALAL TAHUN 1431 H KITA TINGKATKAN SILATURRAHMI DAN MUTU PENDIDIKAN DI KABUPATEN PASER, rangkaian acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran.
Dalam kesempatan acara tersebut dihadiri oleh Bapak Wakil Bupati Kabupaten Paser terpilih priode 2010-2015, Camat Tanah Grogot ( Hj. Ina Rosana ,S.Pi),Kepala UPTD Pengawas Satuan Pendidikan Dasar Pasir Belengkong  ( Syaiful Ajeri,S.Pd.I),Ketua KKKS Kecamatan Tanah Grogot ( Muhammad Rais,S.Pd.I ), Ketua MUI Kabupaten Paser ( Drs. M. Syakur Rauf, MM),seluruh Kepala Sekolah dan Dewan guru se Wilayah UPTD Pengawas Satuan Pendidikan Dasar Pasir Belengkong.

Kamis, 23 September 2010

ASAL-USUL KOTA TANAH GROGOT

Asal-usul nama Kota Tanah Grogot[1] berdasarkan cerita setempat tidak dapat dilepaskan dari peristiwa sejarah di Sulawesi Selatan. Menurut Lontara WajoLa Patau Matanna TikaArung Matoa Wajo La SalewangengLa Madukelleng. Sebagaimana kebiasaan bahwa sudah menjadi kegemaran bangsawan Bugis dalam setiap pesta raja-raja pada masa dahulu sering mengadakan pesta sabung ayam. dikisahkan ketika Raja Bone untuk menghadiri pesta melubangi telinga putrinya. Bersamaan dengan itu ikut pula mengundang
Pada pelaksanaan sabung ayam tersebut terjadi ketidakadilan dalam penyelenggaraan acara, saat ayam putera Raja Bone mati dikalahkan oleh ayam Arung Matowa Wajo. Kemenangan itu tidak diakui oleh orang Bone dan mereka berpendapat bahwa pertarungan tersebut sama kuatnya. Hal ini menyebabkan terjadinya keributan dan berujung pada perkelahian yang mengakibatkan korban di pihak Bone lebih banyak dibandingkan korban di pihak Wajo. Dengan adanya perkelahian tersebut Raja Bone menuntut kepada Wajo agar La Madukelleng menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan atas perbuatannya yang dianggap salah. Akan tetapi orang Wajo tidak bersedia memenuhi permintaan Raja Bone. Sebelum Kerajaan Wajo diduduki pasukan Bone, karena tidak mau dijajah La Maddukeleng beserta para pengikutnya merantau meninggalkan Wajo untuk menghindari balas dendam yang akan dilakukan oleh Kerajaan Bone.
La Madukelleng dalam perantauannya dengan bermodalkan tiga ujung; ujung lidah sebagai bekal diplomasi, ujung badik untuk bertarung, dan ujung kelamin melalui perkawinan. Ia malang melintang di negeri orang mengukir kejayaan orang Bugis secara turun menurun. Dengan modal tersebut La Maddukeleng beserta para pengikutnya dan delapan orang bangsawan menengah, yaitu La Mohang Daeng Mangkona, La Pallawa Daeng Marowa, Puanna Dekke, La Siareje, Daeng Manambung, La Manja Daeng Lebbi, La Sawedi Daeng Sagala, dan La Manrappi Daeng Punggawa berangkat dari Paneki, dan pada awalnya menetap di Tanah Malaka (Malaysia Barat). Kemudian pindah dan menetap di wilayah Kerajaan Paser tepatnya di Muara Sungai Kandilo selama sepuluh tahun, sebelum kembali ke Wajo dan diangkat menjadi Raja di Kerajaan Wajo.

Rabu, 22 September 2010

Lintas sejarah

Lintas Sejarah Kabupaten Paser
Kabupaten paser awalnya adalah Kabupaten Pasir sebagai daerah otonomi Kalimantan Timur yang pengesahannya berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 1959  tentang Penetapan UU Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan, dengan sebutan Daerah Swatantra Tingkat II Pasir.
Sebelum UU 27 Tahun 1959 ditetapkan, daerah Pasir berbentuk kewedanaan yang berada dalam wilayah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri     yang dikeluarkan di Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1959 Nomor C-17/15/3 yang bersifat sementara, dan Penetapan Gubernur Kalimantan Timur tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14.
Lahirnya UU Nomor 27 tahun 1959 tanggal 29 Desember 1959 memberikan momentum yang sangat penting yakni terlepasnya kewedanaan Batu Besar dari wilayah daerah Swatantra Tingkat II Pasir dan dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.
Pada tanggal 3 Agustus 1961 Daerah Swatantra Tingkat II Pasir dimasukkan ke dalam Wilayah Kal;imantan Timur. Pada tanggal 29 Desember 1961 dilaksanakanlah serah terima oleh Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan H.Maksid kepada Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Timur APT. Pranoto di Departemen Dalam Negeri – Jakarta.
Melalui perjuangan Bupati Paser HM.Ridwan Suwidi dan Wakil HM.Hatta Garit Kabupaten Pasir berubah menjadi Kabupaten Paser yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2007.

Nama – nama Bupati Kepala Daerah Kabupaten Paser
no
nama
jabatan
tahun
1
M.Fadlan
Penguasa Daerah
1961
2
Soebrata Yoeda Soebrata
Pejabat Bupati
1961
3
M.Djamdjam
Bupati
1961 - 1962
4
Drs.Yahmo Hadisoekrisno
Bupati
1962 - 1965
5
Soerono
Pejabat Bupati
1965
6
M.Saleh Nafsi, SH.
Bupati
1965 - 1979
7
Drs.Badarani Abbas
Bupati
1979 - 1984
8
Ir.Sulaiman Ismail
Bupati
1984 - 1988
9
Drs.Syahrul Effendi Busra
Pelaksana Tugas
1988 - 1989
10
Drs.Ahmad Ramli
Bupati
1989 - 1999
11
Drs.Arifin Saidi
Pejabat
1999
12
Drs.Yusriansyah Syarkawi
Bupati
1999 - 2004
13
H.Adi Buhari SE.
Pejabat Bupati
2004 - 2005
14

15
HM.Ridwan Suwidi
HM.Hatta Garit
HM.Ridwan Suwidi
HM.Mardikansyah, M.Ap
Bupati
Wakil Bupati
Bupati
Wakil Bupati
2005 - 2010

2010 - 2015

Luas Wilayh

Kabupaten Paser merupakan wilayah Propinsi Kalimantan Timur yang terletak paling selatan, tepatnya pada posisi 00 45'18,37" - 20 27'20,82" LS dan 1150 36'14,5" -1660 57'35,03" BT. Kabupaten Paser terletak pada ketinggian yang berkisar antara 0 - 500 m di atas permukaan laut. Di sebelah utara, Kabupaten Paser berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Selat Makasar, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kota Baru, Propinsi Kalimantan Selatan, serta di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan.

Luas Wilayah Kabupaten Paser saat ini adalah 11.603,94 km2, terdiri dari 10 Kecamatan dengan 106 buah Desa/Kelurahan dan empat buah UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi), serta dengan jumlah penduduk pada tahun 2003 mencapai 172.608 jiwa, atau memiliki kepadatan penduduk 15 jiwa/Km2. Kecamatan dengan wilayah terluas di Kabupaten Paser adalah Kecamatan Long Kali, dengan luas wilayah 2.385,39 km2, termasuk di dalamnya luas daerah lautan yang mencapai 20,50 persen dari luas wilayah Kabupaten Paser secara keseluruhan, sedangkan kecamatan yang luas wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Tanah Grogot, yang mencapai 33,58 Km2 atau 2,89 persen

Page Rank

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service