IBU KOTA KABUPATEN PASER - TANA PASER
Menuju Paser Yang Lebik Baik “Menuju Paser Yo lebeh buen

Minggu, 30 Oktober 2016

FILSAFAT ILMU

FILSAFAT ILMU 




Oleh :


SAPARUDDIN,S.Pd.

MAHASISWA PROGRAM S-2

MAGISTER KEGURUAN OLAHRAGA

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PERANAN ILMU OLAHRAGA – KESEHATAN
DALAM PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA BERBAGAI ABAD




A.    Pendahuluan
Ketika bangsa Belanda untuk pertama kalinya menanamkan kekuasaannya di Indonesia, sejak saat itulah perkembangan bangsa Indonesia hampir dalam semua aspek kehidupan di pengaruhi oleh bangsa Belanda. Demikian juga perkembangan dalam aspek keolahragaan, cabang-cabang olahraga yang berkembang adalah cabang olahraga yang dilakukan Belanda, termasuk ketika pada waktu bangsa Jepang menduduki Indonesia. Sementara jenis olahraga pribumi baru berkembang pesat ketika zaman kemerdekaan yang dalam tataran kebijakan dimasukan ke dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara pada jaman orde baru.
Olahraga harus dianggap sebagai salah satu aspek yang lebih penting dari kehidupan sehari-hari. Ini mungkin tidak didukung oleh fakta bahwa ada majalah, stasiun televisi, situs Web, dan bagian koran yang didedikasikan untuk olahraga. Selain itu, Olimpiade, Super Bowl, dan Piala Dunia adalah beberapa acara olahraga yang paling banyak ditonton di seluruh dunia. Ada potensi besar bagi ilmu pengetahuan untuk memberikan dampak positif kinerja acara makan olahraga. Disiplin ilmu olahraga sehingga akan muncul menjadi penting untuk optimalisasi kinerja olahraga. Dalam kapasitas ini, ilmu olahraga akan melibatkan interaksi ketat antara para ilmuwan olahraga dan arah pengembangan dan pelaksanaan intervensi pelatihan atlet mengalami dalam upaya untuk mengoptimalkan kinerja olahraga di semua tingkatan
B.     Definisi Peranan Menurut Para Ahli
Peranan  bersinonim dengan  ‘pengaruh’.  Dalam  Kamus  Besar Bahasa Indonesia, ‘pengaruh’ berarti “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Jika dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat kolektif di dalam masyarakat, maka pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari organisasi yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan masyarakat. Makna peranan secara implisit menunjukkan kekuatan. Kekuatan tersebut berlaku baik secara internal maupun eksternal terhadap individu atau kelompok yang menjalankan peranan tersebut.
C.    Ilmu Kesehatan Olahraga
Setujukah kita jika ada yang mengatakan olahraga itu menyehatkan ?? jawabannya iya karena olahraga pada dasarnya kegiatan olahraga yag baik itu sangat menyehatkan.

Ilmu kesehatan olahraga, jenis olahraga yang seperti apa yang bisa menyehatkan tubuh kita. Pada intinya yang dimaksud dengan kegiatan olahraga adalah pergerakan anggota tubuh. jadi kesehatan akan selalu ada pada tubuh kita jika seluruh anggota tubuh kita bisa bergerak dan bisa di gerakan dengan baik

Artiya Ilmu kesehatan olahraga adalah ilmu yang memelihara gerak pada tubuh untuk mempertahankan hidup dan meningkatkan kualitas gerak untuk kualitas hidup.

Kategori olahraga yang menyehatkan adalah olahraga yang mudah, murah, bermanfaat. Sehingga menghasilkan padat gerak,bebas stres, singkat dan fun.

Sebagai contoh olahraga yang dimaksud adalah jogin, jalan ber jarak, dan renang. Kategori ilmu kesehatan olahraga ini sangat bisa dilakukan olah siapa saja dan dimana saja.

Dari mulai anak kecil, dewasa hingga orang tua bisa melakukannya. Jadi apakah masih ada alasan buat kita untuk tidak ber olahraga ??

D.    Perkembangan Olahraga Abad Pertengahan (500-1500 AD)
Perkembangan olahraga abad pertengahan ini ditandai dengan munculnya gereja dan biara (katolik), sebagai lembaga pendidikan umat.
Pada awal perkembangannya, pelajaran yang diberikan bersifat sangat mendasar dan dinamakan pelajaran umum, terdiri atas 3 (tiga) pelajaran, yaitu: membaca, menulis, dan berhitung. Pada perkembangan berikutnya, akhirnya pelajaran-pelajaran yang diberikan diperluas, dan perluasan pelajaran itu dikenal dengan sebutan tujuh Artes Liberalis (artinya perluasan bebas) atau kadang di sebut juga dengan istilah Vrijen Kunsten.
Perkembangan Olahraga Abad Pertengahan dapat dibagi dalam dua dekade, yakni yang pertama decade Agustinus dan yang kedua decade Thomas Van Aquiro.
1.      Agustinus (354-430 AD)
Pada decade agustinus ini, masalah pemeliharaan fisik tidak diperhatikan. Alasan yang dikemukakan, pada saat itu kejatuhan bangsa Romawi yang sempat menguasi sebagian wilayah di berbagai belahan dunia adalah karena melakukan kultus terhadap badan
Untuk itu pada decade ini, hidup lebih dipandang sebagai persediaan untuk menjadi warga Tuhan, sesuai dengan ajaran agama Kristen
2.      Thomas Van Aquino (1224-1274 AD)
Pada decade Thomas Van Aqunio ini, kembali diyakini bahwa badan dan jiwa adalah satu kesatuan, yang perlu secara bersama-sama mendapatkan perhatian yang proporsional.
Akan tetapi yang terjadi tidak seperti yang dicita-citakan oleh Aqunio, karena latihan jasmani masih sangat sedikit dilakukan dan dilakukan secara “lain” (dalam artian tidak sesuai dengan cita-cita ‘kesatria’, yang dijadikan acuan konsep/pemikiran oleh Aqunio).
Akhirnya pada masa ini, lebih diutamakan cita-cita yang berintikan pada masalah kehormatan, keberanian, serta sopan santun.
E.     Sistem perkembangan olahraga di Indonesia pada masa penjajahan dipengaruhi oleh tiga sistem olahraga, yaitu ; sistem olahraga Jerman, sistem olahraga Swedia, dan sistem olahraga Austria. Ketiga sistem itu  sebagai berikut :
1.      Sistem Olahraga Jerman
Perkembangan olahraga secara formal pada masa penjajahan diawali ketika pada permulaan abad ke-19, masuk dan berkembangnya sistem keolahragaan Jerman yang diciptakan oleh Johan Friedrich Guts Muhst (1759 – 1835) di negeri Belanda, dan dalam perkembangan selanjutnya masuk pula sistem olahraga Jerman lainnya yang dikembangkan oleh Jahn, Spiess dan Maul ke negeri Belanda.
2.      Sistem Olahraga Swedia
Ketika VOC bangkrut pada tahun 1799 M, pemerintah Belanda mengambil alih semua kekayaan dan kekuasaannya. Selanjutnya antara rahun 1811 – 1816 M, selama peperangan Napoleon pemerintah Belanda jatuh ke tangan Perancis dan kondisi ini menyebabkan Indonesia jatuh pula ke tangan Inggris. Perlawanan demi perlawanan serentak di lakukan antara lain oleh Pangeran Diponegoro (perang Jawa, 1835 – 1830) Cik Dik Tiro dan Teuku Umar (perang Aceh, 1873 – 1903), Imam Bonjol (perang Padri, 1830 – 1837) di Sumatera dan Sisingamangaraja (perang Batak, 1907), namun semua peperangan tersebut berhasil dipadamkan dan para pemimpinnya di penjara atau diasingkan.
3.      Sistem Olahraga Jaman Austria
Bersamaan dengan perkembangan di negeri Belanda, setelah perang dunia ke-1 (1914 – 1918), masuklah sistem Austria. Sistem Austria diciptakan oleh Dr. Karl Gaulhofer dan Dr. Margarete Streicher, didorong oleh keadaan anak-anak akibat perang yang memerlukan perubahan pendidikan. Sistem Austria berpangkal pada anak “Von Kinde Aus” dengan memperhatikan aspek paedagogis dalam menyajikan latihan-latihannya. Latihan disusun secara sistematik dengan kategori berjenjang ; normalisasi, pembentukan prestasi dan seni gerak. Setiap latihan harus mempunyai bentuk dan isi. Bentuk ditentukan oleh keadaan tubuh dan kemampuan, sedangkan isi memberikan arti dari latihan yang diberikan
F.     Perkembangan olahraga pada zaman modern
Ternyata latihan fisik seperti olahraga modern tidak dikenal budaya Indonesia sebelum datangnya era kolonial Hindia Belanda. Walaupun Belanda menjajah Indonesia, namun berkat Belanda, Indonesia mengenal olahraga modern yang menganut sistem olahraga Jerman, Swedia Austria dan Jepang.
Pada zaman itu, olahraga modern mulai terlihat eksistensinya di lingkungan kemiliteran. Walapun sejak jaman Mesir Kuno dan Yunani Kuno olahraga sudah menonjol, namun baru tampak sekitar abad pertengahan berkembang di Eropa yang kemudian menyebar ke Belanda dan masuk ke Indonesia dibawa Belanda.
Pada zaman itu, Belanda memberikan tekanan dan paksaan agar orang-orang di Indonesia menganut sistem keolahragaan yang sudah sesuai dengan keadaan di Belanda agar melupakan kebudayaan asli Indonesia. Namun, kebudayaan asli Indonesia dapat tetap dipertahankan berkat kesadaran bangsa Indonesia akan kebudayaannya.
G.    Berkembangnya Olahraga di Indonesia
Olahraga modern dan populer serta mulai berkembang adalah bulu tangkis dan sepakbola yang dikenalkan oleh kolonial Hindia Belanda. Pada tahun 1946 (setelah kemerdekaan), olahraga modern semakin berkembang seiring didirikannya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Mempersatukan olahraga di daerah-daerah adalah tujuan dibentuknya KONI waktu itu.
Pada masa kepemimpinan Soekarno, olahraga diharapkan bisa menjadi salah satu alat pemersatu bangsa serta sebagai kebanggaan dalam mempromosikan olahraga di Indonesia. Oleh sebab itu, dibangunlah berbagai gelanggang olahraga di seluruh Indonesia. Lapangan Ikada (1951-1962) serta Stadion Gelora Bung Karno dan kompleks olahraga disekitarnya (1962), yang juga sekaligus untuk mempersiapkan Asian Games keempat.
Selain itu Indonesia juga memiliki budaya gambar panahan dari abad ke-9, yakni kegiatan pangeran kaum bangsawan pada budaya Jawa. Kegiatan ini dianggap salah satu olahraga klasik Indonesia
Ada juga Olahraga asli Indonesia lainnya yang patut kita banggakan adalah tarian poco-poco dari Sulawesi Utara dan Sajojo dari Papua yang dijadikan tema senam kesegaran jasmani yang populer di Indonesia. Tarian-tarian tersebut termasuk kedalam tarian sosial tradisional, juga mengandung senam atau gerakan-gerakan tubuh.
H.    Kesimpulan
Peranan Ilmu Olahraga-Kesehatan baik zaman sebelum Indonesia merdeka sudah ada yang namanya olahraga, olahraga sudah barang tentu pasti sehat.
ilmu Sport harus akhirnya berkontribusi terhadap kinerja olahraga peningkatan atlet, terlepas dari apakah kontribusi tersebut segera atau langsung. Di sisi lain, tujuan ilmu olahraga adalah untuk mengetahui respon jangka pendek dan adaptasi jangka panjang untuk latihan dan terutama berkaitan dengan fenomena selain kinerja olahraga, seperti masalah yang berhubungan dengan kesehatan dan mekanisme fisiologis yang mendasari.
Daftar Pustka
Perkembangan olahraga terkini : kajian para pakar , H. Harsuki ; editor Soewatini Elias

Komisi Disiplin Ilmu Keolahragaan. 2000. Ilmu Keolahragaan dan Rencana Pengembangannya. Jakarta: DEPDIKNAS.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah yang bermanfaat bagi Website ini !

Page Rank

Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service