FILSAFAT ILMU
Oleh :
SAPARUDDIN,S.Pd.
MAHASISWA PROGRAM S-2
MAGISTER KEGURUAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT
PERANAN ILMU OLAHRAGA
– KESEHATAN
DALAM PERKEMBANGAN
MASYARAKAT PADA BERBAGAI ABAD
A. Pendahuluan
Ketika bangsa Belanda untuk pertama
kalinya menanamkan kekuasaannya di Indonesia, sejak saat itulah perkembangan
bangsa Indonesia hampir dalam semua aspek kehidupan di pengaruhi oleh bangsa
Belanda. Demikian juga perkembangan dalam aspek keolahragaan, cabang-cabang
olahraga yang berkembang adalah cabang olahraga yang dilakukan Belanda,
termasuk ketika pada waktu bangsa Jepang menduduki Indonesia. Sementara jenis
olahraga pribumi baru berkembang pesat ketika zaman kemerdekaan yang dalam
tataran kebijakan dimasukan ke dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara pada jaman
orde baru.
Olahraga harus dianggap sebagai salah satu aspek yang
lebih penting dari kehidupan sehari-hari. Ini mungkin tidak didukung oleh fakta
bahwa ada majalah, stasiun televisi, situs Web, dan bagian koran yang
didedikasikan untuk olahraga. Selain itu, Olimpiade, Super Bowl, dan Piala
Dunia adalah beberapa acara olahraga yang paling banyak ditonton di seluruh
dunia. Ada potensi besar bagi ilmu pengetahuan untuk memberikan dampak positif
kinerja acara makan olahraga. Disiplin ilmu olahraga sehingga akan muncul
menjadi penting untuk optimalisasi kinerja olahraga. Dalam kapasitas ini, ilmu
olahraga akan melibatkan interaksi ketat antara para ilmuwan olahraga dan arah
pengembangan dan pelaksanaan intervensi pelatihan atlet mengalami dalam upaya
untuk mengoptimalkan kinerja olahraga di semua tingkatan
B.
Definisi Peranan Menurut Para Ahli
Peranan bersinonim dengan
‘pengaruh’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
‘pengaruh’ berarti “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Jika dikaitkan
dengan sesuatu yang bersifat kolektif di dalam masyarakat, maka pengaruh adalah
“daya yang ada atau timbul dari organisasi yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan masyarakat. Makna peranan secara implisit
menunjukkan kekuatan. Kekuatan tersebut berlaku baik secara internal maupun
eksternal terhadap individu atau kelompok yang menjalankan peranan tersebut.
C.
Ilmu Kesehatan Olahraga
Setujukah kita jika ada yang mengatakan olahraga itu menyehatkan ?? jawabannya
iya karena olahraga pada dasarnya kegiatan olahraga yag baik itu sangat
menyehatkan.
Ilmu kesehatan olahraga, jenis olahraga yang seperti
apa yang bisa menyehatkan tubuh kita. Pada intinya yang dimaksud dengan
kegiatan olahraga adalah pergerakan anggota tubuh. jadi kesehatan akan selalu
ada pada tubuh kita jika seluruh anggota tubuh kita bisa bergerak dan bisa di
gerakan dengan baik
Artiya Ilmu kesehatan olahraga adalah ilmu yang memelihara gerak pada tubuh
untuk mempertahankan hidup dan meningkatkan kualitas gerak untuk kualitas
hidup.
Kategori olahraga yang menyehatkan adalah olahraga yang mudah, murah,
bermanfaat. Sehingga menghasilkan padat gerak,bebas stres, singkat dan fun.
Sebagai contoh olahraga yang dimaksud
adalah jogin, jalan ber jarak, dan renang. Kategori ilmu kesehatan olahraga ini
sangat bisa dilakukan olah siapa saja dan dimana saja.
Dari mulai anak kecil, dewasa hingga
orang tua bisa melakukannya. Jadi apakah masih ada alasan buat kita untuk tidak
ber olahraga ??
D. Perkembangan
Olahraga Abad Pertengahan (500-1500 AD)
Perkembangan
olahraga abad pertengahan ini ditandai dengan munculnya gereja dan biara
(katolik), sebagai lembaga pendidikan umat.
Pada awal perkembangannya, pelajaran yang diberikan
bersifat sangat mendasar dan dinamakan pelajaran umum, terdiri atas 3 (tiga)
pelajaran, yaitu: membaca, menulis, dan berhitung. Pada perkembangan
berikutnya, akhirnya pelajaran-pelajaran yang diberikan diperluas, dan
perluasan pelajaran itu dikenal dengan sebutan tujuh Artes
Liberalis (artinya perluasan bebas) atau kadang di sebut juga dengan
istilah Vrijen Kunsten.
Perkembangan
Olahraga Abad Pertengahan dapat dibagi dalam dua dekade, yakni yang pertama decade
Agustinus dan yang kedua decade Thomas Van Aquiro.
1.
Agustinus (354-430 AD)
Pada decade
agustinus ini, masalah pemeliharaan fisik tidak diperhatikan. Alasan yang
dikemukakan, pada saat itu kejatuhan bangsa Romawi yang sempat menguasi
sebagian wilayah di berbagai belahan dunia adalah karena
melakukan kultus terhadap badan
Untuk itu pada decade ini, hidup lebih dipandang sebagai
persediaan untuk menjadi warga Tuhan, sesuai dengan ajaran agama Kristen
2.
Thomas Van Aquino (1224-1274 AD)
Pada
decade Thomas Van Aqunio ini, kembali diyakini bahwa badan dan jiwa
adalah satu kesatuan, yang perlu secara bersama-sama mendapatkan perhatian yang
proporsional.
Akan tetapi yang
terjadi tidak seperti yang dicita-citakan oleh Aqunio, karena latihan
jasmani masih sangat sedikit dilakukan dan dilakukan secara “lain” (dalam
artian tidak sesuai dengan cita-cita ‘kesatria’, yang dijadikan acuan
konsep/pemikiran oleh Aqunio).
Akhirnya pada masa ini, lebih diutamakan cita-cita yang
berintikan pada masalah kehormatan, keberanian, serta sopan santun.
E. Sistem perkembangan
olahraga di Indonesia pada masa penjajahan dipengaruhi oleh tiga sistem
olahraga, yaitu ; sistem olahraga Jerman, sistem olahraga Swedia, dan sistem
olahraga Austria. Ketiga sistem itu sebagai
berikut :
1.
Sistem Olahraga Jerman
Perkembangan olahraga secara formal pada
masa penjajahan diawali ketika pada permulaan abad ke-19, masuk dan
berkembangnya sistem keolahragaan Jerman yang diciptakan oleh Johan Friedrich
Guts Muhst (1759 – 1835) di negeri Belanda, dan dalam perkembangan selanjutnya
masuk pula sistem olahraga Jerman lainnya yang dikembangkan oleh Jahn, Spiess
dan Maul ke negeri Belanda.
2.
Sistem Olahraga Swedia
Ketika VOC bangkrut pada tahun 1799 M,
pemerintah Belanda mengambil alih semua kekayaan dan kekuasaannya. Selanjutnya
antara rahun 1811 – 1816 M, selama peperangan Napoleon pemerintah Belanda jatuh
ke tangan Perancis dan kondisi ini menyebabkan Indonesia jatuh pula ke tangan
Inggris. Perlawanan demi perlawanan serentak di lakukan antara lain oleh
Pangeran Diponegoro (perang Jawa, 1835 – 1830) Cik Dik Tiro dan Teuku Umar
(perang Aceh, 1873 – 1903), Imam Bonjol (perang Padri, 1830 – 1837) di Sumatera
dan Sisingamangaraja (perang Batak, 1907), namun semua peperangan tersebut
berhasil dipadamkan dan para pemimpinnya di penjara atau diasingkan.
3.
Sistem Olahraga Jaman Austria
Bersamaan dengan perkembangan di negeri
Belanda, setelah perang dunia ke-1 (1914 – 1918), masuklah sistem Austria.
Sistem Austria diciptakan oleh Dr. Karl Gaulhofer dan Dr. Margarete Streicher,
didorong oleh keadaan anak-anak akibat perang yang memerlukan perubahan
pendidikan. Sistem Austria berpangkal pada anak “Von Kinde Aus” dengan
memperhatikan aspek paedagogis dalam menyajikan latihan-latihannya. Latihan
disusun secara sistematik dengan kategori berjenjang ; normalisasi, pembentukan
prestasi dan seni gerak. Setiap latihan harus mempunyai bentuk dan isi. Bentuk
ditentukan oleh keadaan tubuh dan kemampuan, sedangkan isi memberikan arti dari
latihan yang diberikan
F.
Perkembangan olahraga pada zaman modern
Ternyata latihan
fisik seperti olahraga modern tidak dikenal budaya Indonesia sebelum datangnya
era kolonial Hindia Belanda. Walaupun Belanda menjajah Indonesia, namun berkat
Belanda, Indonesia mengenal olahraga modern yang menganut sistem olahraga
Jerman, Swedia Austria dan Jepang.
Pada zaman itu,
olahraga modern mulai terlihat eksistensinya di lingkungan kemiliteran. Walapun
sejak jaman Mesir Kuno dan Yunani Kuno olahraga sudah menonjol, namun baru
tampak sekitar abad pertengahan berkembang di Eropa yang kemudian menyebar ke
Belanda dan masuk ke Indonesia dibawa Belanda.
Pada zaman itu,
Belanda memberikan tekanan dan paksaan agar orang-orang di Indonesia menganut
sistem keolahragaan yang sudah sesuai dengan keadaan di Belanda agar melupakan
kebudayaan asli Indonesia. Namun, kebudayaan asli Indonesia dapat tetap
dipertahankan berkat kesadaran bangsa Indonesia akan kebudayaannya.
G. Berkembangnya Olahraga di Indonesia
Olahraga modern
dan populer serta mulai berkembang adalah bulu tangkis dan sepakbola yang
dikenalkan oleh kolonial Hindia Belanda. Pada tahun 1946 (setelah kemerdekaan),
olahraga modern semakin berkembang seiring didirikannya Komite Olahraga
Nasional Indonesia (KONI). Mempersatukan olahraga di daerah-daerah adalah
tujuan dibentuknya KONI waktu itu.
Pada masa
kepemimpinan Soekarno, olahraga diharapkan bisa menjadi salah satu alat
pemersatu bangsa serta sebagai kebanggaan dalam mempromosikan olahraga di
Indonesia. Oleh sebab itu, dibangunlah berbagai gelanggang olahraga di seluruh
Indonesia. Lapangan Ikada (1951-1962) serta Stadion Gelora Bung Karno dan
kompleks olahraga disekitarnya (1962), yang juga sekaligus untuk mempersiapkan
Asian Games keempat.
Selain itu Indonesia juga memiliki budaya
gambar panahan dari abad ke-9, yakni kegiatan pangeran kaum bangsawan pada
budaya Jawa. Kegiatan ini dianggap salah satu olahraga klasik Indonesia
Ada juga Olahraga asli Indonesia lainnya
yang patut kita banggakan adalah tarian poco-poco dari Sulawesi Utara dan
Sajojo dari Papua yang dijadikan tema senam kesegaran jasmani yang populer di
Indonesia. Tarian-tarian tersebut termasuk kedalam tarian sosial tradisional,
juga mengandung senam atau gerakan-gerakan tubuh.
H. Kesimpulan
Peranan
Ilmu Olahraga-Kesehatan baik zaman sebelum Indonesia merdeka sudah ada yang
namanya olahraga, olahraga sudah barang tentu pasti sehat.
ilmu
Sport harus akhirnya berkontribusi terhadap kinerja olahraga peningkatan atlet,
terlepas dari apakah kontribusi tersebut segera atau langsung. Di sisi lain, tujuan
ilmu olahraga adalah untuk mengetahui respon jangka pendek dan adaptasi jangka
panjang untuk latihan dan terutama berkaitan dengan fenomena selain kinerja
olahraga, seperti masalah yang berhubungan dengan kesehatan dan mekanisme
fisiologis yang mendasari.
Daftar Pustka
Perkembangan olahraga terkini :
kajian para pakar , H. Harsuki ; editor Soewatini Elias